Bina Anak GMIM - Materi untuk GSM Pelajaran 13

PELAJARAN 13 2019
Bahan Alkitab : Injil Lukas 9:28-36
Tema : Tuhan Yesus Mengajariku Berdoa
Standar Kompetensi : Anak memiliki pemahaman dasar tentang ajaran doa dan memiliki kemampuan dasar
untuk berdoa.
Judul Pembelajaran : Tuhan Yesus berdoa dan dimuliakan


Injil Lukas bisa dikatakan adalah Injil yang paling banyak memuat atau menceritakan tentang kebiasaan Yesus dalam hal berdoa. Namun dalam perikop ini kita bisa mendapati adanya suatu keadaan yang berbeda dari yang dikisahkan oleh penulis-penulis Injil lainnya. Dimana dalam Matius dan Markus dikatakan bahwa peristiwa ini terjadi enam hari sesudah segala pengajaran yang disampaikan Yesus sebelumnya. Tetapi hanya Lukas yang mengatakan bahwa ini terjadi di hari kedelapan. Ini hanya persoalan cara penyampaian perhitungan waktu dari masing-masing penulis Injil.
Namun satu hal yang pasti yaitu dalam perikop ini diceritakan kepada kita bahwa Kristus dimuliakan di atas gunung, Dia mendapat kehormatan ini ketika Ia sedang berdoa. Yesus memiliki kebiasaan yang patut diteladani oleh para pengikutNya, yakni kebiasaan untuk berdoa dan bersekutu, berkomunikasi rutin dengan BapaNya di surga. Pada waktu itu Ia membawa ketiga muridNya bersama dengan Dia untuk berdoa. Ketika Ia naik ke atas gunung dan berdoa, rupa wajahNya berubah dan pakaianNya menjadi putih berkilau-kilauan. Tak hanya itu, ada dua orang yang terlihat sedang berbincang-bincang dengan Tuhan Yesus saat itu, dan kedua orang tersebut adalah Musa dan Elia. Dua sosok yang sangat dikenal dan dihormati di kalangan bangsa Yahudi turun-temurun. Musa dan Elia berbicara tentang kepergianNya (kematianNya) yang harus digenapi di Yerusalem dan segala penderitaan dan kemuliaan yang akan Ia jalani serta peroleh adalah hal-hal yang selama ini Musa bicarakan dan yang juga dibicarakan dalam kitab nabi-nabi.
Lukas tidak menggunakan istilah berubah rupa (transfigured – metamorphote, istilah yang digunakan Matius dan Markus), mungkin karena istilah ini sudah sering digunakan dalam kepercayaan bangsa-bangsa kafir. Sebaliknya, ia menggunakan ungkapan yang sepadan, yakni to eidos tou prosopou heteron (rupa wajahNya lain daripada rupa yang sebelumnya) Wajahnya sangat bercahaya jauh melebihi Musa ketika turun dari gunung. PakaianNya putih berkilau-kilauan. Lukas menggunakan kata exastrapton (terang seperti kilat) menunjukan bahwa Yesus tampak seperti berbajukan cahaya, terbungkus cahaya bagaikan sedang terbungkus kain. Perubahan  rupa atau yang disebut dengan transfigurasi itu terjadi untuk menunjukan bahwa sebenarnya Yesus adalah Anak Allah yang kemudian diperkuat dengan sebuah suara yang datang dari surga dan berkata “Inilah Anak-Ku yang Kupilih, dengarkanlah Dia”.
Waktu Kristus merendahkan diri untuk berdoa, Ia pun dimuliakan. Sebelum itu, Ia sudah tahu bahwa peristiwa ini direncanakan bagiNya pada saat itu, dan itulah sebabnya Ia mencarinya dengan berdoa. Kristus sendiri harus memohon karunia-karunia yang dimaksudkan bagiNya dan dijanjikan kepadaNya. Demikian pula Ia pun menghormati doa yang dipanjatkan dan menganjurkan kita untuk berdoa.
Kewajiban untuk berdoa itu adalah kewajiban yang mengubah rupa, karena jika hati kita terangkat dan dilapangkan ketika sedang berdoa, maka itu sebenarnya membuat kita sedang melihat kemuliaan Tuhan, dan kita pun diubahkan menjadi serupa dengan gambarNya, dalam kemuliaan yang semakin besar (2 Kor. 3:18). Melalui doa kita memperoleh hikmat, anugerah, dan sukacita yang menjadikan “wajah bercahaya”
Maka untuk itu teladanilah bagaimana cara Yesus berdoa kepada BapaNya disorga supaya kita pun boleh menyaksikan kemuliaan Allah seperti yang boleh disaksikan oleh para murid-murid Yesus.
Satu hal juga yaitu, kemuliaan Allah dalam Yesus perlu diperdengarkan kepada banyak orang, memang dalam bacaan ini dikatakan mereka merahasiakannya, tapi kita perlu jeli melihat bahwa hanya pada waktu itu hal ini dirahasiakan, selanjutnya ketika waktu yang tepat tiba, hal ini pun diberitakan dan diketahui oleh banyak orang.


Dewi M. Delacruz

Comments

Baca juga

Mazmur 146 : 1-10 Hanya Allah satu-satunya penolong, Andalkan Allah dan bukan manusia

Khotbah / Renungan Injil Matius 24 : 37 – 44

Bina Anak GMIM - Materi untuk GSM Pelajaran 11