Bina Anak GMIM - Materi untuk GSM Pelajaran 6
PELAJARAN 6 2019
Bahan Alkitab : Injil Markus 9:14-29.
Tema : Tuhan Yesusku Sangat Hebat.
Standar Kompetensi : Anak memahami bahwa Tuhan Yesus adalah tokoh/figur yang hebat melebihi semua
tokoh lain di dunia ini.
Judul Pembelajaran : Tuhan Yesus mengusir roh jahat
Berbanding terbalik dengan komunitas pembaca Injil Matius, Komunitas atau jemaat pembaca Injil Markus justru adalah jemaat yang terdiri dari orang-orang yang berlatar belakang non-Yahudi. Sebuah tradisi purba dari seorang bapak gereja yang bernama Clemens mengatakan bahwa Markus menulis Injilnya di kota Roma dengan pembacanya yang ada di kota Roma juga. Jemaat Roma pada umumnya adalah orang Kristen asal kafir (Yunani), dan bukan anggota jemaat yang berlatar belakang Yahudi. Itu sebabnya dalam Injil Markus kita akan banyak mendapati bagian-bagian yang member arti kata dari sebuah nama, barang atau tempat yang berasal dari bahasa Ibrani atau bahasa Aram. Karena pembacanya tidak terlalu tahu bahkan tidak paham dengan bahasa yang digunakan oleh bangsa Yahudi. Sekalipun demikian, Injil Markus adalah Injil tertua dari ketiga Injil lainnya.
Perikop ini berisi kisah yang juga di tulis oleh penulis Injil Matius dan Lukas. Kisah ini adalah lanjutan kisah setelah Yesus dimuliakan diatas gunung, dimana Ia juga berjumpa dengan Musa dan Elia dan disaksikan oleh ketiga muridNya pula. Setelah dari atas gunung, mereka turun dan mendapati sebuah keadaan dimana murid-murid Yesus yang lain sedang dikerumuni oleh banyak orang, disitu ada seorang ayah yang merasa tidak berdaya lagi menghadapi dan melihat keadaan anaknya. Anak ini diduga mengidap penyakit ayan karena cirri-ciri dari penyakit tersebut dapat di dapati pada diri anak tersebut berdasarkan penjelasan dalam Injil ini. Ini pula adalah kesempatan yang baik bagi para orang-orang di pihak seberang (mereka yang tidak menyukai Yesus) untuk melecehkan dan menghina Yesus dihadapan orang yang sangat banyak itu apabila Yesus juga tidak sanggup untuk mengatasi permasalahan tersebut seperti yang terjadi sebelumnya yaitu murid-murid Yesus tidak sanggup mengusir roh jahat tersebut.
Anak tersebut rupanya sudah mengalami hal tersebut sejak ia masih kecil, dan untuk itu ayahnya datang memohon pertolongan dari Yesus dengan berkata jika Yesus dapat berbuat sesuatu maka tolonglah mereka. Yesus dapat melakukan segalanya, tapi yang Ia inginkan ialah kita percaya seutuhnya kepadaNya dan tidak meragukan sedikitpun kemahakuasaan yang ada padaNya. Itu sebabnya Yesus berkata bahwa tidak ada yang mustahil bagi orang yang percaya! Dan ketika ia percaya maka Tuhan melakukan mujizat bagi anak tersebut dan bagi ayahnya yang telah menjadi percaya dan anak itu pun sembuh secara utuh dari kuasa si roh jahat yang telah lama mengganggunya.
Hal yang menarik yaitu ketika Yesus dan murid-muridNya sudah di rumah, ketika mereka hanya bersama dengan Yesus saja, mereka menanyakan penyebab kegagalan mereka, mengapa mereka tidak dapat melakukan pengusiran setan padahal kepada mereka telah diberikan pengutusan untuk memberitakan Injil, menyembuhkan orang sakit dan mengusir roh jahat (Mrk. 3:14-15). Lalu Yesus member jawab dengan sederhana bahwa penyembuhan jenis ini mensyaratkan doa. Apa yang mau dikatakan oleh Yesus kepada para muridNya adalah “Kamu tidak hidup cukup dekat kepada Allah”. Mereka memang telah diperlengkapi dengan kuasa itu, namun mereka memerlukan doa untuk memelihara kuasa itu.
Namun dari kisah ini kita melihat dan mengimani bahwa Yesus memang tak pernah mengecewakan.
Dewi M. Delacruz
Bahan Alkitab : Injil Markus 9:14-29.
Tema : Tuhan Yesusku Sangat Hebat.
Standar Kompetensi : Anak memahami bahwa Tuhan Yesus adalah tokoh/figur yang hebat melebihi semua
tokoh lain di dunia ini.
Judul Pembelajaran : Tuhan Yesus mengusir roh jahat
Berbanding terbalik dengan komunitas pembaca Injil Matius, Komunitas atau jemaat pembaca Injil Markus justru adalah jemaat yang terdiri dari orang-orang yang berlatar belakang non-Yahudi. Sebuah tradisi purba dari seorang bapak gereja yang bernama Clemens mengatakan bahwa Markus menulis Injilnya di kota Roma dengan pembacanya yang ada di kota Roma juga. Jemaat Roma pada umumnya adalah orang Kristen asal kafir (Yunani), dan bukan anggota jemaat yang berlatar belakang Yahudi. Itu sebabnya dalam Injil Markus kita akan banyak mendapati bagian-bagian yang member arti kata dari sebuah nama, barang atau tempat yang berasal dari bahasa Ibrani atau bahasa Aram. Karena pembacanya tidak terlalu tahu bahkan tidak paham dengan bahasa yang digunakan oleh bangsa Yahudi. Sekalipun demikian, Injil Markus adalah Injil tertua dari ketiga Injil lainnya.
Perikop ini berisi kisah yang juga di tulis oleh penulis Injil Matius dan Lukas. Kisah ini adalah lanjutan kisah setelah Yesus dimuliakan diatas gunung, dimana Ia juga berjumpa dengan Musa dan Elia dan disaksikan oleh ketiga muridNya pula. Setelah dari atas gunung, mereka turun dan mendapati sebuah keadaan dimana murid-murid Yesus yang lain sedang dikerumuni oleh banyak orang, disitu ada seorang ayah yang merasa tidak berdaya lagi menghadapi dan melihat keadaan anaknya. Anak ini diduga mengidap penyakit ayan karena cirri-ciri dari penyakit tersebut dapat di dapati pada diri anak tersebut berdasarkan penjelasan dalam Injil ini. Ini pula adalah kesempatan yang baik bagi para orang-orang di pihak seberang (mereka yang tidak menyukai Yesus) untuk melecehkan dan menghina Yesus dihadapan orang yang sangat banyak itu apabila Yesus juga tidak sanggup untuk mengatasi permasalahan tersebut seperti yang terjadi sebelumnya yaitu murid-murid Yesus tidak sanggup mengusir roh jahat tersebut.
Anak tersebut rupanya sudah mengalami hal tersebut sejak ia masih kecil, dan untuk itu ayahnya datang memohon pertolongan dari Yesus dengan berkata jika Yesus dapat berbuat sesuatu maka tolonglah mereka. Yesus dapat melakukan segalanya, tapi yang Ia inginkan ialah kita percaya seutuhnya kepadaNya dan tidak meragukan sedikitpun kemahakuasaan yang ada padaNya. Itu sebabnya Yesus berkata bahwa tidak ada yang mustahil bagi orang yang percaya! Dan ketika ia percaya maka Tuhan melakukan mujizat bagi anak tersebut dan bagi ayahnya yang telah menjadi percaya dan anak itu pun sembuh secara utuh dari kuasa si roh jahat yang telah lama mengganggunya.
Hal yang menarik yaitu ketika Yesus dan murid-muridNya sudah di rumah, ketika mereka hanya bersama dengan Yesus saja, mereka menanyakan penyebab kegagalan mereka, mengapa mereka tidak dapat melakukan pengusiran setan padahal kepada mereka telah diberikan pengutusan untuk memberitakan Injil, menyembuhkan orang sakit dan mengusir roh jahat (Mrk. 3:14-15). Lalu Yesus member jawab dengan sederhana bahwa penyembuhan jenis ini mensyaratkan doa. Apa yang mau dikatakan oleh Yesus kepada para muridNya adalah “Kamu tidak hidup cukup dekat kepada Allah”. Mereka memang telah diperlengkapi dengan kuasa itu, namun mereka memerlukan doa untuk memelihara kuasa itu.
Namun dari kisah ini kita melihat dan mengimani bahwa Yesus memang tak pernah mengecewakan.
Dewi M. Delacruz
Comments
Post a Comment