Reformasi Luther dan perluasannya di daerah Eropa
Marthin Luther lahir di kota Eisleben (Jerman), Pada tanggal 10 November 1483.
Pendidikan Martin Luther dimulai ketika ia berumur 7 tahun di kota Mansfield. Ketika ia berumur 17 tahun, Luther lulus sekolah menengah dan memasuki universitas di Erfrut. Ia menyelesaikan program Bachelor of Arts dan pada saat ia berumur 21 tahun, ia meraih gelar Master of Arts.
Ayahnya berharap bahwa Luther akan menjadi seorang ahli hukum, namun tetapi itu tak sesuai dengan pandangan Marthin Luther ketika ia mengalami perubahan besar dalam hidupnya.
Awal perubahan itu dimulai ketika ia dalam perjalanan pulang setelah mengunjungi orang tuanya, dalam perjalannya ia dihantui rasa takut dengan adanya hujan badai dahsyat yang dibarengi dengan guntur dan halilintar. Lantas halilintar menyambar tanah dekat Luther, sehingga iapun jatuh, dalam keadaan takut dan gemetar Luther berseru kepada santa Anna: “Santa Anna yang baik, tolonglah aku! Aku mau menjadi rahib kalau aku selamat!”.
Akhirnya ia menepati janjinya sehingga pada tahun 1505 ia masuk biara yang paling luas alirannya, yaitu biara Ordo Eremit Augustin.
Suatu hal yang menyiksa Luther ialah bahwa ia tidak mengasihi Tuhan Allah dengan segenap hatinya dan dengan segenap jiwanya dan dengan segenap kekuatannya dan dengan segenap akal budinya dan tidak juga mengasihi sesamanya manusia seperti dirinya sendiri.
Akan tetapi, pada tahun 1514 Luther mengalami “pembebasan”. Ia menemukan pengertian baru tentang perkataan Paulus dalam Roma 1:16-17.
Pertama ia tidak mengerti arti perkataan Paulus tentang “kebenaran” apalagi bila dihubungkan dengan filsafat Aristoteles.
Siang malam ia memikirkan ayat itu, akhirnya dengan pertolongan Roh Kudus, Luther sadar bahwa kebenaran Allah tidak lain dari suatu pemberian yang dianugerahkan Allah kepada manusia untuk memberi hidup yang kekal kepadanya, dan pemberian kebenaran itu harus disambut dengan iman.
Peristiwa pemicu timbulnya reformasi yaitu mengenai penjualan surat penghapusan siksa (Indulgensia) di Jerman oleh Johan Tetzel. Yang melatarbelakangi penjualan surat penghapusan siksa ialah karena adanya permupakatan antara Paus Leo X dengan Uskup Agung Albrecht dari Mainz.
Dimana Uskup Agung Albrecht memiliki hutang di Bank Fugger (augsburg), dan ia tak sanggup melunasinya. sehingga atas saran paus, maka diperdagangkanlah surat penghapusan siksa di Jerman, dengan syarat Indulgensia yaitu:
• Penyesalan yang sungguh-sungguh, pengakuan dosa kepada rahib-rahib (meskipun tidak dikenal), dan masukan uang kedalam peti dan apabila uang tersebut berdenting, maka melompatlah jiwa itu kedalam sorga.
Inilah yang akhirnya menuntut Luther untuk menentang hal tersebut dengan memaklumkan sehelai kertas yang berisi 95 dalil di pintu gereja istana di Wittenberg, pada 31 Oktober 1517.
Lewat peristiwa itu, masalah demi masalah bahkan perlawanan dari pihak paus dan kaisar, dialami dan terjadi pada Luther.
Tetapi hal tersebut tidak menyurutkan semangat Luther untuk melakukan pembaruan dan meluruskan pemahaman-pemahaman yang keliru dengan landasan Alkitab.
Dengan semangatnya ini dan begitu banyak tulisan-tulisannya, akhirnya reformasi tersebar luas.
Pendidikan Martin Luther dimulai ketika ia berumur 7 tahun di kota Mansfield. Ketika ia berumur 17 tahun, Luther lulus sekolah menengah dan memasuki universitas di Erfrut. Ia menyelesaikan program Bachelor of Arts dan pada saat ia berumur 21 tahun, ia meraih gelar Master of Arts.
Ayahnya berharap bahwa Luther akan menjadi seorang ahli hukum, namun tetapi itu tak sesuai dengan pandangan Marthin Luther ketika ia mengalami perubahan besar dalam hidupnya.
Awal perubahan itu dimulai ketika ia dalam perjalanan pulang setelah mengunjungi orang tuanya, dalam perjalannya ia dihantui rasa takut dengan adanya hujan badai dahsyat yang dibarengi dengan guntur dan halilintar. Lantas halilintar menyambar tanah dekat Luther, sehingga iapun jatuh, dalam keadaan takut dan gemetar Luther berseru kepada santa Anna: “Santa Anna yang baik, tolonglah aku! Aku mau menjadi rahib kalau aku selamat!”.
Akhirnya ia menepati janjinya sehingga pada tahun 1505 ia masuk biara yang paling luas alirannya, yaitu biara Ordo Eremit Augustin.
Suatu hal yang menyiksa Luther ialah bahwa ia tidak mengasihi Tuhan Allah dengan segenap hatinya dan dengan segenap jiwanya dan dengan segenap kekuatannya dan dengan segenap akal budinya dan tidak juga mengasihi sesamanya manusia seperti dirinya sendiri.
Akan tetapi, pada tahun 1514 Luther mengalami “pembebasan”. Ia menemukan pengertian baru tentang perkataan Paulus dalam Roma 1:16-17.
Pertama ia tidak mengerti arti perkataan Paulus tentang “kebenaran” apalagi bila dihubungkan dengan filsafat Aristoteles.
Siang malam ia memikirkan ayat itu, akhirnya dengan pertolongan Roh Kudus, Luther sadar bahwa kebenaran Allah tidak lain dari suatu pemberian yang dianugerahkan Allah kepada manusia untuk memberi hidup yang kekal kepadanya, dan pemberian kebenaran itu harus disambut dengan iman.
Peristiwa pemicu timbulnya reformasi yaitu mengenai penjualan surat penghapusan siksa (Indulgensia) di Jerman oleh Johan Tetzel. Yang melatarbelakangi penjualan surat penghapusan siksa ialah karena adanya permupakatan antara Paus Leo X dengan Uskup Agung Albrecht dari Mainz.
Dimana Uskup Agung Albrecht memiliki hutang di Bank Fugger (augsburg), dan ia tak sanggup melunasinya. sehingga atas saran paus, maka diperdagangkanlah surat penghapusan siksa di Jerman, dengan syarat Indulgensia yaitu:
• Penyesalan yang sungguh-sungguh, pengakuan dosa kepada rahib-rahib (meskipun tidak dikenal), dan masukan uang kedalam peti dan apabila uang tersebut berdenting, maka melompatlah jiwa itu kedalam sorga.
Inilah yang akhirnya menuntut Luther untuk menentang hal tersebut dengan memaklumkan sehelai kertas yang berisi 95 dalil di pintu gereja istana di Wittenberg, pada 31 Oktober 1517.
Lewat peristiwa itu, masalah demi masalah bahkan perlawanan dari pihak paus dan kaisar, dialami dan terjadi pada Luther.
Tetapi hal tersebut tidak menyurutkan semangat Luther untuk melakukan pembaruan dan meluruskan pemahaman-pemahaman yang keliru dengan landasan Alkitab.
Dengan semangatnya ini dan begitu banyak tulisan-tulisannya, akhirnya reformasi tersebar luas.
Comments
Post a Comment