Bina Anak GMIM - Materi untuk GSM Pelajaran 12

PELAJARAN 12 2019
Bahan Alkitab : Injil Lukas 11:5-13
Tema : Tuhan Yesus Mengajariku Berdoa
Standar Kompetensi : Anak memiliki pemahaman dasar tentang ajaran doa dan memiliki kemampuan dasar
untuk berdoa.
Judul Pembelajaran : Doaku pasti dijawab.


Menurut tradisi, Injil Lukas ditulis oleh seorang non-Yahudi yang juga berprofesi sebagai seorang tabib. Ia pula diyakini sebagai penulis kitab Kisah Para Rasul sebagai bukunya yang kedua. Injil Lukas ini ditulis dan dibukukan dengan sangat teratur supaya orang-orang yang membaca atau menerima Injil ini mengetahui bahwa segala sesuatu yang diajarkan kepada mereka itu adalah sungguh benar adanya.
Ada sebuah ciri khusus yang bisa kita dapati dalam Injil Lukas ini yaitu Injil ini sangat menekankan dan memfokuskan pandangannya pada peranan Roh Kudus dalam pemberitaannya. Hal serupa terlihat dalam bacaan kita saat ini yaitu Injil Lukas 11:5-13, dimana ia menulis dan mengutip perkataan dan pengajaran Yesus tentang pentingnya meminta tuntunan Roh Kudus ketika sedang mengajar tentang hal berdoa kepada murid-muridNya.
Perikop ini memiliki paralelnya yaitu dalam  Injil Matius 6:9-13 dan pasal 7:7-11, dalam Matius kisah ini dipisahkan dalam dua perikop, namun Lukas merangkumnya dalam satu perikop saja. Disini kita bisa melihat tentang bagaimana murid-murid Yesus meminta untuk diajarkan cara berdoa seperti yang Yohanes ajarkan kepada murid-muridnya, dan Yesus pun mengajari mereka berdoa (yang dikemudian hari hingga kini kita kenal dengan Doa Bapa Kami).
Doa adalah hal yang sentral dalam praktek hidup beragama. Dalam perikop ini kita melihat bahwa sekalipun Yesus adalah Anak Allah, tetapi ketika Ia datang ke dunia sebagai manusia, Ia tetap berdoa, supaya kita sebagai manusia pun bisa meneladaniNya dan termotifasi untuk membangun hubungan komunikasi yang intim dengan pencipta kita.
Penulis Injil Lukas adalah penulis Injil yang paling memperhatikan bahwa Kristus sering berdoa, memang tak ada catatan khusus mengenai kehidupan Yesus diusia antara 12 tahun hingga 30 tahun, tapi setelah Ia di baptis, beberapa kali Lukas mensoroti kebiasaan Yesus dalam hal berdoa. Seakan doa tak bisa lepas dari hidup Yesus.
Dengan sopan dan tak mau mengganggu Yesus yang sedang berdoa, murid-muridNya menunggu hingga Ia selesai berdoa dan kemudian meminta agar Yesus mengajar mereka berdoa. Yesus pun memberi mereka petunjuk dalam hal berdoa. Kemudian Ia memberikan penjelasan dalam bentuk contoh dan perumpamaan yang mudah dimengerti oleh mereka yang mau menunjukan bahwa Yesus mau agar kita meminta dalam doa apa yang kita butuhkan. Tuhan tentu sudah tahu tanpa kita meminta sekalipun, tapi Ia mau agar kita punya hubungan yang intim denganNya dan meminta hal itu kepadaNya langsung, dan Ia pasti akan memberikannya kepada kita tentu yang terbaik menurut pandanganNya. Sedangkan manusia yang terkadang melakukan hal yang jahat saja tahu untuk memberikan yang terbaik bagi anak-anaknya, apalagi Tuhan, Ia sudah pasti menjawab doa kita dan memberikan yang terbaik. Itulah sebabnya Ia pun mau kita melihat betapa pentingnya kita meminta Roh Kudus dari padaNya supaya kita bisa memahami kehendak Allah dalam setiap jawaban yang Ia berikan. Roh Kudus dapat membantu kita untuk berdoa bahkan dalam setiap kata-kata yang tak terucap dari bibir kita pun, dan Roh Kudus pula yang bisa membantu kita memahami setiap jawaban yang Allah berikan atas setiap doa-doa kita, entah jawaban  YA, TIDAK, atau TUNGGU. Tapi yang pasti adalah Ia selalu menjawab doa kita, dan alasan dari setiap jawaban yang Ia pilih adalah untuk kebaikan kita juga karena Ia tahu mana jawaban yang tepat bagi kita.


Dewi M. Delacruz

Comments

Baca juga

Mazmur 146 : 1-10 Hanya Allah satu-satunya penolong, Andalkan Allah dan bukan manusia

Khotbah / Renungan Injil Matius 24 : 37 – 44