Bina Anak GMIM - Materi untuk GSM Pelajaran 8
PELAJARAN 8 2019
Bahan Alkitab : Injil Matius 14:22-33
Tema : Tuhan Yesusku Sangat Hebat.
Standar Kompetensi : Anak memahami bahwa Tuhan Yesus adalah tokoh/figur yang hebat melebihi semua
tokoh lain di dunia ini.
Judul Pembelajaran : Tuhan Yesus berjalan di atas air dan tidak tenggelam
Injil Matius diperkirakan ditulis beriringan dengan Injil Lukas ditulis yaitu sekitar tahun 80-an atau 90-an Masehi, dan di akhir tahun 90-an Injil ini sudah selesai dan sudah dipakai atau dibacakan di Antiokhia-Siria. Komunitas pembaca Injil Matius perdana adalah orang-orang Kristen yang berbahasa Yunani di Antiokhia-Siria. Jemaat mengenal banyak tentang agama Yahudi dan pada mulanya jemaat tersebut terdiri dari mayoritas Kristen asal Yahudi dan minoritasnya adalah Kristen asal Yunani. Tetapi jemaat yang mayoritasnya berlatarbelakang Yahudi ini sudah terbuka terhadap bangsa lain atau kepada mereka yang non-Yahudi karena Antiokhia adalah lokasi yang strategis baik dalam hal Ekonomi, Pendidikan maupun kebudayaan.
Perikop ini berbicara tentang sebuah mujizat atau hal hebat yang dilakukan oleh Tuhan Yesus. Momen ini terjadi setelah mujizat yang Ia lakukan ketika member makan lima ribu orang. Hal ini terjadi dimana Ia memerintahkan murid-muridNya untuk naik ke perahu dan mendahuluiNya ke seberang sementara itu Ia menyuruh orang banyak yang baru saja menyaksikan mujizat lewat 5 roti dan 2 ikan itu untuk pulang. Setelah mereka disuruh pulang, Yesus naik ke atas bukit untuk berdoa. Ketika hari sudah malam, Ia sendirian disitu sedangkan murid-muridNya sudah beberapa mil jauhnya dari pantai dan perahu mereka terombang ambing karena sebuah angin, makanya Yesus menyusul mereka dengan cara berjalan di atas air. Di waktu seperti itu yaitu jam 3 dini hari, ketika dalam ketakutan akan angin yang mengombang-ambingkan mereka di tengah danau, tiba-tiba mereka melihat ada orang yang berjalan di atas air dengan santainya, pastilah muncul ketakutan dalam diri mereka. Tapi Yesus datang dan memberi ketenangan bagi mereka.
Dalam Injil Matius, Petrus muncul sebagai tokoh yang menonjol, tentu saja sesudah Yesus. Hal ini karena menurut Galatia pasal 2, Petrus pernah melayani jemaat yang ada di Antiokhia-Siria. Dalam perikop ini pun Petrus muncul sebagai salah satu tokoh sentral, yaitu sebagai murid yang berani bertanya dan berani mencoba, awalnya ia berhasil berjalan di atas air menuju ke arah Yesus akan tetapi ketika ia merasa adanya tiupan angin maka takutlah ia dan ia pun mulai tenggelam lalu berteriak meminta pertolongan dari Tuhan Yesus Kristus. Akan lebih mudah bagi jemaat perdana pembaca Injil Matius untuk belajar dari sosok yang pernah bergaul atau berjumpa secara pribadi dengan mereka.
Perikop ini bukan hanya ditulis oleh Matius untuk menggambarkan kehebatan Yesus yang bisa berjalan di atas air tanpa bantuan alat apapun. Tapi kisah ini sebenarnya ditulis oleh Matius dengan alasan lain juga yaitu agar supaya jemaat pembaca Injil yang ia tulis ini dapat hidup dalam iman yang sungguh-sungguh kepada Yesus Kristus dan tidak ragu-ragu ketika percaya kepadaNya.
Berjalan di atas air sekarang ini mulai diminati oleh orang-orang khususnya oleh mereka yang merasa bahwa setiap hal yang terjadi termasuk setiap hal yang Yesus lakukan dapat dibuktikan secara ilmiah, maka mulailah mereka berusaha mencari tahu teknik atau rahasia Yesus dapat berjalan diatas air. Tapi sekuat apapun mereka mencoba membuktikan bahkan menciptakan trik-trik khusus seperti dalam acara-acara sulap, tak sanggup menyamai apa yang Yesus telah lakukan.
Yesus adalah Tuhan kita yang hebat dan Ia bukan hanya hebat tapi pula sanggup membawa ketenangan dalam kehidupan kita dan sanggup meredakan badai pergumulan hidup kita, yang perlu kita lakukan adalah percaya dengan sungguh-sungguh tanpa ada keraguan sekecil apapun kepadaNya.
Dewi M. Delacruz
Bahan Alkitab : Injil Matius 14:22-33
Tema : Tuhan Yesusku Sangat Hebat.
Standar Kompetensi : Anak memahami bahwa Tuhan Yesus adalah tokoh/figur yang hebat melebihi semua
tokoh lain di dunia ini.
Judul Pembelajaran : Tuhan Yesus berjalan di atas air dan tidak tenggelam
Injil Matius diperkirakan ditulis beriringan dengan Injil Lukas ditulis yaitu sekitar tahun 80-an atau 90-an Masehi, dan di akhir tahun 90-an Injil ini sudah selesai dan sudah dipakai atau dibacakan di Antiokhia-Siria. Komunitas pembaca Injil Matius perdana adalah orang-orang Kristen yang berbahasa Yunani di Antiokhia-Siria. Jemaat mengenal banyak tentang agama Yahudi dan pada mulanya jemaat tersebut terdiri dari mayoritas Kristen asal Yahudi dan minoritasnya adalah Kristen asal Yunani. Tetapi jemaat yang mayoritasnya berlatarbelakang Yahudi ini sudah terbuka terhadap bangsa lain atau kepada mereka yang non-Yahudi karena Antiokhia adalah lokasi yang strategis baik dalam hal Ekonomi, Pendidikan maupun kebudayaan.
Perikop ini berbicara tentang sebuah mujizat atau hal hebat yang dilakukan oleh Tuhan Yesus. Momen ini terjadi setelah mujizat yang Ia lakukan ketika member makan lima ribu orang. Hal ini terjadi dimana Ia memerintahkan murid-muridNya untuk naik ke perahu dan mendahuluiNya ke seberang sementara itu Ia menyuruh orang banyak yang baru saja menyaksikan mujizat lewat 5 roti dan 2 ikan itu untuk pulang. Setelah mereka disuruh pulang, Yesus naik ke atas bukit untuk berdoa. Ketika hari sudah malam, Ia sendirian disitu sedangkan murid-muridNya sudah beberapa mil jauhnya dari pantai dan perahu mereka terombang ambing karena sebuah angin, makanya Yesus menyusul mereka dengan cara berjalan di atas air. Di waktu seperti itu yaitu jam 3 dini hari, ketika dalam ketakutan akan angin yang mengombang-ambingkan mereka di tengah danau, tiba-tiba mereka melihat ada orang yang berjalan di atas air dengan santainya, pastilah muncul ketakutan dalam diri mereka. Tapi Yesus datang dan memberi ketenangan bagi mereka.
Dalam Injil Matius, Petrus muncul sebagai tokoh yang menonjol, tentu saja sesudah Yesus. Hal ini karena menurut Galatia pasal 2, Petrus pernah melayani jemaat yang ada di Antiokhia-Siria. Dalam perikop ini pun Petrus muncul sebagai salah satu tokoh sentral, yaitu sebagai murid yang berani bertanya dan berani mencoba, awalnya ia berhasil berjalan di atas air menuju ke arah Yesus akan tetapi ketika ia merasa adanya tiupan angin maka takutlah ia dan ia pun mulai tenggelam lalu berteriak meminta pertolongan dari Tuhan Yesus Kristus. Akan lebih mudah bagi jemaat perdana pembaca Injil Matius untuk belajar dari sosok yang pernah bergaul atau berjumpa secara pribadi dengan mereka.
Perikop ini bukan hanya ditulis oleh Matius untuk menggambarkan kehebatan Yesus yang bisa berjalan di atas air tanpa bantuan alat apapun. Tapi kisah ini sebenarnya ditulis oleh Matius dengan alasan lain juga yaitu agar supaya jemaat pembaca Injil yang ia tulis ini dapat hidup dalam iman yang sungguh-sungguh kepada Yesus Kristus dan tidak ragu-ragu ketika percaya kepadaNya.
Berjalan di atas air sekarang ini mulai diminati oleh orang-orang khususnya oleh mereka yang merasa bahwa setiap hal yang terjadi termasuk setiap hal yang Yesus lakukan dapat dibuktikan secara ilmiah, maka mulailah mereka berusaha mencari tahu teknik atau rahasia Yesus dapat berjalan diatas air. Tapi sekuat apapun mereka mencoba membuktikan bahkan menciptakan trik-trik khusus seperti dalam acara-acara sulap, tak sanggup menyamai apa yang Yesus telah lakukan.
Yesus adalah Tuhan kita yang hebat dan Ia bukan hanya hebat tapi pula sanggup membawa ketenangan dalam kehidupan kita dan sanggup meredakan badai pergumulan hidup kita, yang perlu kita lakukan adalah percaya dengan sungguh-sungguh tanpa ada keraguan sekecil apapun kepadaNya.
Dewi M. Delacruz
Comments
Post a Comment