Misi Katolik Roma di Indonesia (Timur) oleh Portugis secara Ringkas
Yang pertama memberitakan Injil di Asia (dan Amerika) adalah misionaris-misionaris Katolik.
Misi Gereja Katolik ini dimulai pada abad ke-XVI dan ke-XVII, hal ini merupakan akibat, baik dari usaha-usaha bangsa-bangsa Eropa Selatan untuk menemukan jalan laut ke Asia, maupun dari kegairahan baru dalam Gereja Katolik Roma dibangkitkan oleh Kontra-Reformasi.
Adapun latar belakang Spanyol dan Portugis yaitu untuk memperluas daerah jajahan karena ingin membuka jalur ekonomi baru dan menyaingi musuh bebuyutan mereka.
Indonesia termasuk wilayah pengaruh Portugis pada abad ke-XVI. Pada tahun 1522 Portugis mendirikan benteng di Ternate dengan maksud untuk kepentingan saudagar-saudagarnya dan menjadi pusat misi pula.
Namun usaha misi baru mulai berkembang sesudah perkunjungan Fransiskus Xaverius ke Maluku.
Melemahnya ekspansi Portugis, berdampak juga pada misi. Hal ini disebabkan karena Sultan Hairun dari Ternate dibunuh dalam benteng Portugis dengan penghianatan keji.
Akibatnya bukan saja pada orang Portugis, tetapi pada misi GRK dan pada orang-orang Kristen. Banyak kampung Kristen dibakar, dan serangan terhadap orang-orang kristen semakin berbahaya sehingga banyak yang murtad.
Kemudian Semakin terhambat akibat bangsa Portugis dikalahkan Belanda pada 23 Februari 1605 di Ambon. Dan diberlakukanlah pemahaman :cuius regio euis religio, dan orang-orang Katolik disuruh menjadi Protestan dan imam-imam mereka diusir.
Misi Gereja Katolik ini dimulai pada abad ke-XVI dan ke-XVII, hal ini merupakan akibat, baik dari usaha-usaha bangsa-bangsa Eropa Selatan untuk menemukan jalan laut ke Asia, maupun dari kegairahan baru dalam Gereja Katolik Roma dibangkitkan oleh Kontra-Reformasi.
Adapun latar belakang Spanyol dan Portugis yaitu untuk memperluas daerah jajahan karena ingin membuka jalur ekonomi baru dan menyaingi musuh bebuyutan mereka.
Indonesia termasuk wilayah pengaruh Portugis pada abad ke-XVI. Pada tahun 1522 Portugis mendirikan benteng di Ternate dengan maksud untuk kepentingan saudagar-saudagarnya dan menjadi pusat misi pula.
Namun usaha misi baru mulai berkembang sesudah perkunjungan Fransiskus Xaverius ke Maluku.
Melemahnya ekspansi Portugis, berdampak juga pada misi. Hal ini disebabkan karena Sultan Hairun dari Ternate dibunuh dalam benteng Portugis dengan penghianatan keji.
Akibatnya bukan saja pada orang Portugis, tetapi pada misi GRK dan pada orang-orang Kristen. Banyak kampung Kristen dibakar, dan serangan terhadap orang-orang kristen semakin berbahaya sehingga banyak yang murtad.
Kemudian Semakin terhambat akibat bangsa Portugis dikalahkan Belanda pada 23 Februari 1605 di Ambon. Dan diberlakukanlah pemahaman :cuius regio euis religio, dan orang-orang Katolik disuruh menjadi Protestan dan imam-imam mereka diusir.
Comments
Post a Comment